Cari Blog Ini

Jumat, 17 Juni 2011

Landasan Metode Pembelajaran


Pembelajaran sebagai usaha sadar yang sistematik selalu bertolak dari landasan dan mengindahkan sejumlah asas – asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting karena pembelajaran merupakan pilar utama terhadap pengembangan manusia dan masyarakat.
Beberapa landasan pembelajaran adalah sebagai berikut: landasan religious islami, landasan filsafat, landasan social dan landasan psikolagis


1.       Landasan religious islami berdasarkan al-quran dan sunnah

a.       Al-Quran adalah kalam Allah yang menjadi sumber segala hukumdan menjadi pedoman pokokdalam kehidupan, termasuk membahas tentang pembelajaran. Dalam Al-Quran banyak sekali ayat yang berhubungan dengan pembelajaran dan metode pembelajaran. Ayat pertama (lima ayat yang merupakan wahyu pertama ) berbicara tentang keimanan dan pembelajaran yang artinya

 “bacalah dengan menyebut nama tuhanmu yang telah menyiptakan {1} dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah {2} bacalah, dan tuhanmulah yang paling sempurna {3} yang mengajar manusia dengan perantaraan kalam {4} dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya {5}

Lima ayat tersebut merupakan ayat pertama yang diterima oleh nabi Muhammad, yang diantaranya berbicara tentang perintah kepada semua manusia untuk selalu menelaah, membaca, belajar dan observasi ilmiah tentang penciptaan manusia sendiri.
Ayat ini mengandung perintah membaca, yaitu membaca teks secara verbal dan non verbal. Juga perintah menulis  dengan perantaraan qalam (pena). Ini  jelas menunjukkan perintah untuk mengadakan pembelajaran. Karena membaca dan menulis merupakan wahana pelestarian dan pengembangan ilmu pengetahuan.
  
b.      Hadis nabi / as-sunnah
“dari Muhammad bin yusuf, dari sufyan, dari A’masy, dari Abi wa’il dari ibn mas’ud yang mengatakan : “bahwa nabi SAW selalu mengatur waktu ketika member nasihat – nasihat kepada kita dalam beberapa hari karena kuwatir kita menjadi bosen”. (HR Bukhari).

Hadis ini membicarakan tentang metode pembelajaran, yaitu pembelajaran harus menggunakan metode yang tepat disesuaikan dengan situasi dan kondisi, terutama mempertimbangkan keadaan orang yang akan belajar.

Selain itu, proses pembelajaran harus dibuat dengan mudah dan sekaligus menyenangkan agar siswa tidak tertekan secara psikologis dan merasa bosan terhadap suasana di kelas serta apa yang diajarkan oleh gurunya. Hal ini sesuai dengan apa yang telah disabdakan oleh rosullah:
“dari anas RA bahwa nabi SAW bersabda: mudahkanlah dan jangan kamu persulit. Gembirakanlah dan janganlah kamu membuat lari”. (HR bukhari)
     
2.       Landasan filosofis
Landasan filosofis merupakan landasan yang berkaitan dengan makna atau hakikat pembelajaran, yang berusaha menelaah masalah-masalah pokok seperti : apakah pembelajaran itu, mengapa pembelajaran itu diperlukan, apa yang seharunya menjadi tujuanya dan sebagainya. Landasan filosofis merupakan landasan yang berdasarkan atau bersifat filsafat (falsafat, falsafah). Kata falsafah (phylosophy) bersumber dari bahas yunani. Philein berarti mencintai dan sophos atau sophis berarti hikmah, arif atau bijaksana.
   
3.       Landasan sosiologis
Manusia selalu hidup berkelompok, sesuatu yang juga terdapat pada makhlik hidup yang lainnya, yaitu hewan. Meskipun demikian, pengelompokan manusia jauh lebih rumit dari pengelompokan hewan. Kehidupan social manusia tersebut dipelajari oleh filsafat, yang berusaha mencari hakikat masyarakat yang sebenarnya. Filsafat social sering membedakan antar manusia sebagai individu dan manusia sebagai masyarakat.

Ruang lingkup yang dipelajari oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:
a)      Hubungan system pendidikan dengan aspek masyarakat lain
b)      Hubungan manusia disekolah
c)       Pengaruh sekolah pada prilaku anggotanya
d)      Sekolah adalah komunitas yang mempelajari pola interaksi antar sekolah dengan kelompok social lain di dalam komunitasnya.

4.       Landasan psikologis
Studi yang mempelajari tingkah laku  individu ada dalam bidang psikologis. Oleh sebab itu, metode pembelajaran sebagai upaya membantu siswa dalam mencapai tujuan-tujuan pembelajaran juga didasarkan atas psikologis. Diantara cabang-cabang psikologis yang paling erat kaitanya dengan pembelajaran adalah psikologi belajar. Hal ini tidak berarti bahwa cabang psikologi lainya seperti psikologi perkembangan, psikologi kepribadian, dan psikologi social tidak penting, namun kontribusi  cabang psikologi tersebut tidak sekuat psikologi belajar. Psikologi belajar meletakkan dasar-dasar bagi lahirnya teori belajar yaitu teori yang berusaha menjelaskan dan menjawab pertanyaan mengapa terjadi perubahan tingkah laku pada individu.   

Tidak ada komentar: